Minggu, November 30, 2008

Salah Satu Sisi “Pembaruan” Ekonomi

Perbaikan sektor “riil” di suatu negara atau daerah bisa dalam beragam bentuk. Saya ingin mengajak pembaca memulai memahaminya dengan melihat 4 (empat) sumber utama yang sebenarnya juga saling berkaitan seperti ditunjukkan pada gambar berikut.





Pertama, investasi dari ”luar” sangat penting karena dapat menambah ”kapasitas” dan menjadi ”sumber tenaga baru” bagi perekonomian untuk tumbuh. Sementara perbaikan bisnis [industri] yang ada penting bagi peningkatan produktivitas dari tingkat perekonomian pada waktu sebelumnya. Tentu saja, hal tersebut juga berakibat pada perkembangan kapasitas ekonomi. Itu bentuk kedua.
Yang ketiga, dalam banyak ”industri”, investasi ke luar juga penting, terutama jika ”pasar” dalam negeri relatif ”kecil” [pasar tujuan luar relatif lebih menjanjikan]. Apa yang dilakukan oleh salah satu perusahaan terkenal Finlandia di bidang perangkat telekomunikasi [telepon seluler] adalah salah satu contohnya. Keempat adalah pengembangan perusahaan atau industri baru [pemula] yang inovatif. Ibarat tubuh manusia, perekonomian terus-menerus membutuhkan darah baru yang lebih sehat untuk menggantikan yang lama yang semakin ”tidak kompetitif”.
Kesemuanya jelas hanya dapat berkembang kompetitif dan berkelanjutan jika saling memperkuat dan sistem inovasi berkembang dengan baik. Investasi dari luar yang berkembang sebagai enclave [baca : "terpisah" dari dan/atau tidak mendukung perekonomian setempat] umumnya tidak akan bertahan lama.
Sayangnya, kita sering ”lupa” [mengabaikan atau ”menghindari”] berupaya untuk menumbuhkembangkan secara sungguh-sungguh. Banyak yang beranggapan bahwa perusahaan baru/pemula akan tumbuh dengan sendirinya akibat ”mekanisme pasar”. Idealnya demikian, kalau mekanisme pasar tersebut ”sehat, kompetitif dan berkembang adil”. Negara-negara maju sekalipun ternyata berupaya keras dan sungguh-sungguh mendorong perkembangan perusahaan atau industri baru [pemula] yang inovatif. Mereka menyadari bahwa berharap kepada mekanisme pasar semata tidaklah cukup.
Sekedar mengingatkan, saya buka cuplikan catatan lama tentang beberapa butir yang menunjukkan peran perusahaan/industri demikian (lihat dalam beberapa tulisan saya yang saya unggah di scribd, lihat pada taut di sidebar) :
  • Sekitar 81,5% kesempatan kerja baru di AS pada periode 1969 – 1976 terletak pada perusahaan-perusahaan kecil dengan tenaga kerja kurang dari 100 orang (66% kesempatan kerja baru berasal dari perusahaan dengan tenaga kerja kurang dari 20 orang) (David Birch, 1980, dikutip dari Case, 1989).
  • High-potential entrepreneurial firms (atau disebut juga gazelles) berkontribusi atas lebih dari 70% pertumbuhan kesempatan kerja di AS dalam periode 1992 – 1996, walaupun hanya sekitar 3% dari keseluruhan populasi bisnis di AS (Autio, 2003).
  • 7 dari 10 kesempatan kerja baru di Swedia dalam periode 1985 – 1989 diciptakan oleh usaha kecil dan menengah (Davidsson, et al., 1995 ).
  • 4% dari perusahaan baru (the high-potential entrepreneurs atau PPBT) muncul setiap tahun dan berkontribusi atas sekitar 50% kesempatan kerja dalam perusahaan yang bertahan selama 10 tahun berikutnya (Studi oleh Storey [Autio, 2003]).
    Global Entrepreneurship Monitor (Neck, et al., 2003) mengungkapkan bahwa tingkat aktivitas kewirausahaan menjelaskan 70% perbedaan dalam pertumbuhan ekonomi antar negara.
Studi GEM juga mengungkapkan antara lain bahwa :
  • Negara dengan tingkat kewirausahaan di atas rata-rata cenderung mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
  • Dukungan keuangan sangat terkait erat dengan tingkat aktivitas kewirausahaan.
  • Pendidikan (menengah atas) memiliki peran sangat penting bagi kewirausahaan (menjelaskan 40% perbedaan aktivitas kewirausahaan di antara negara-negara GEM) dan pendidikan kewirausahaan khususnya dinilai sebagai prioritas.
  • Selain itu, pandangan legitimasi sosial tentang kewirausahaan merupakan faktor yang juga sangat penting.

Saatnya Indonesia sungguh-sungguh berupaya mendorong perkembangan perusahaan atau industri baru [pemula] yang inovatif.

Semoga bermanfaat.
Salam

Baca Selanjutnya...

Sabtu, November 22, 2008

Lembaga Dalam Sistem Inovasi

Mungkin informasi situs berikut dapat berguna untuk rekan-rekan yang tengah mempelajari atau mereformasi salah satu lembaga penting pemerintah dalam "sistem inovasi" di beberapa negara.

  1. Finlandia : TEKES, merupakan salah satu "badan teknologi dan inovasi" di Finlandia;
  2. Swedia : VINNOVA, mereka menyebutnya sebagai Swedish Governmental Agency for Innovation Systems;
  3. Irlandia : Enterprise Ireland, yang berperan dalam mempercepat perkembangan daya saing industri Irlandia;
  4. Belanda : Senter Novem, yang diperankan untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan inovasi di lingkungan industri di Belanda;
  5. Kanada : NRC, berbeda dengan "Dewan Riset Nasional" pada umumnya, NRC Kanada bukan hanya berperan sebagai dewan yang memberikan masukan kebijakan tetapi juga beroperasi sebagai badan teknologi nasional.

Agar tidak terlampau "tegang" membaca tentang lembaga-lembaga tersebut, beberapa kartun di sini cukup menarik untuk ditengok.

Semoga bermanfaat.

Salam

Baca Selanjutnya...

ARTIKEL TERAKHIR

Creative Commons License
Blog by Tatang A Taufik is licensed under a Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 United States License.
Based on a work at sistem-inovasi.blogspot.com.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://tatang-taufik.blogspot.com/.

  © Blogger template The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP